Hidup Kaum Marjinal di BSD: Trik Bertahan di Kota Urban

BSD City, yang dikenal sebagai salah satu kota mandiri di Tangerang Selatan, menjadi ikon pembangunan urban dengan gaya hidup modern, fasilitas lengkap, dan kehidupan yang mewah. Namun, di balik gemerlapnya gedung pencakar langit, pusat perbelanjaan besar, dan kafe-kafe berkelas, terdapat cerita dari sisi lain kehidupan, yakni kaum bawah yang juga hidup di kota urban ini.

Dari perspektif kaum marjinal, BSD City mungkin terlihat sebagai kota impian yang jaraknya cukup jauh dari realitas kehidupan mereka sehari-hari. Namun, itu tidak berarti mereka tidak memiliki cara unik untuk menikmati kota ini. Bagi mereka yang berkantong tipis, terdapat banyak cara kreatif untuk menikmati BSD tanpa harus mengeluarkan banyak uang.

Hidup di Bawah Jembatan Pasar Modern 2 BSD City

Salah satu tempat yang menjadi spot favorit bagi kami kaum bawah adalah area di bawah flyover Pasar Modern 2 BSD City. Di sini, ada hal yang mungkin tidak banyak diketahui oleh orang-orang yang melewati jembatan tersebut, yaitu colokan listrik gratis! Bagi kami yang sering kehabisan baterai ponsel, tempat ini adalah penyelamat. Di sinilah kami bisa mengisi daya tanpa perlu masuk ke kafe atau membeli minuman mahal untuk sekadar ngecas ponsel.

Internet Gratis, Siapa yang Tak Suka?

Kehidupan kaum marjinal di BSD juga sering kali terbantu dengan akses internet gratis. Terkadang, ada jaringan Wi-Fi tanpa kata sandi yang tidak diketahui pemiliknya, tetapi dapat digunakan dengan bebas. Ini menjadi salah satu hiburan bagi kami yang tidak selalu bisa membeli paket data atau menikmati internet cepat di rumah.


Starbucks Keliling: Versi Motor dan Mobil

Kalau biasanya Starbucks identik dengan kafe berkelas, di BSD City, kami kaum bawah punya versi lain. Ada Starbucks keliling, baik yang menggunakan motor atau mobil. Mereka menjual kopi dengan harga yang jauh lebih murah, dan bisa dinikmati di tempat-tempat umum seperti taman atau pinggir jalan. Inilah cara kami menikmati gaya hidup urban tanpa perlu mengeluarkan banyak uang.





Menikmati AEON Mall Tanpa Boros

Bagi kaum bawah, AEON Mall sering kali menjadi tujuan yang menarik. Namun, bukan untuk belanja barang-barang mahal, melainkan hanya untuk menikmati suasana. Kami sering kali memanfaatkan parkir liar yang lebih murah dibandingkan parkir resmi mall. Dengan hanya membayar Rp5.000, kami bisa masuk ke AEON Mall atau sekadar bersantai di tamannya.

Kami bahkan menemukan jalan pintas dari parkiran liar ke pintu masuk mall yang terletak di dekat dinding tertentu. Ini adalah salah satu trik yang kami pelajari dari pengalaman, bagaimana menikmati mall besar tanpa harus menguras kantong.




Hiburan di Taman dan Gramedia

Setelah merasa puas berjalan-jalan di AEON, ada hiburan lain yang bisa dinikmati secara gratis, yaitu membaca buku di Gramedia. Di sini, kami bisa membaca berbagai buku tanpa harus membeli, mulai dari novel, komik, hingga buku pendidikan. Kadang-kadang, hanya dengan duduk di pojok toko buku, kami bisa menghabiskan waktu dengan tenang dan nyaman.

Tidak hanya di AEON, kami juga sering nongkrong di Qbig, sebuah mall dengan konsep outdoor yang luas. Di sini, kami bisa menikmati makanan dari pedagang kaki lima seperti tukang bakso atau mie ayam, yang harganya jauh lebih terjangkau dibandingkan makanan di dalam mall. Parkir pun mudah, cukup bareng driver ojek online, kami sudah bisa menikmati suasana mall tanpa repot.






Tempat Seru Lainnya di BSD City

Masih banyak tempat seru lainnya yang bisa dinikmati di BSD tanpa harus mengeluarkan banyak uang, seperti Taman Perdamaian atau Taman Jajan. Area-area ini sering menjadi tempat kami berkumpul, menikmati suasana, atau sekadar menghilangkan kejenuhan setelah bekerja keras.

Hidup sebagai kaum bawah di kota urban seperti BSD City memang penuh tantangan, namun dengan kreativitas dan kemampuan beradaptasi, kami tetap bisa menikmati berbagai fasilitas yang ada tanpa harus merasa terasing. Tentu, ini bukanlah kehidupan yang glamor, tapi bagi kami, inilah cara untuk bertahan dan menikmati BSD City dari sudut pandang yang berbeda.

Posting Komentar

0 Komentar

advertise

Slider Parnert

Subscribe Text

Informasi Pelatihan dan Sertifikasi